Ads

Monday, May 6, 2013

Setiap orang jenius pernah gagal

"Berpikirlah seperti ratu. Ratu tidak takut gagal. Kegagalan adalah batu loncatan lain untuk keberhasilan" (Oprah Winfrey)


Saat Anda mengalami masa-masa sulit, memang susah menjaga pola pikir untuk tetap positif dan mencegah hati merasa sebagai seorang pecundang.

Tetapi dengan mengingat lagi kisah-kisah orang besar, bisa dipastikan setiap orang yang berhasil pasti pernah gagal. Tetapi mereka tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang gagal.

Wolfgang Mozart, misalnya, salah satu pencipta musik genius pernah dikritik oleh Kaisar Ferdinand yang menganggap operanya berjudul The Marriage of Vigaro "terlalu bising" dan mengandung "terlalu banyak not".

Pelukis Vincent van Gogh yang lukisannya mencapai rekor tertinggi dalam nilai penjualan, hanya berhasil menjual satu lukisan selama seumur hidupnya.

Mantan presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln pun punya daftar panjang kegagalan. Gagal dalam bisnis, berulang kali juga gagal terpilih menjadi anggota kongres dan senat. Hingga pada akhirnya, di tahun
1860 ia terpilih sebagai presiden ke-16 Amerika Serikat dan menjadi salah satu presiden tersukses dalam
sejarah negara itu.

Pada akhirnya, tidak jadi masalah, kapan dan di mana Anda pernah gagal atau berapa banyak kesalahan yang Anda buat. Saat menghadapi semua kesulitan, penolakan dan kegagalan itu, tetaplah percaya diri dan
MENOLAK menganggap diri sebagai orang gagal.

Senyum hangat

"Senyum yang hangat adalah bahasa universal sebuah kebaikan" (William Arthur Ward)


Tersenyumlah, setiap kali Anda membuka mata di pagi hari.
Tersenyumlah untuk hari baru, harapan baru dan berkah baru.
Meskipun Anda sedang punya masalah,

Anda selalu punya sejuta alasan untuk tersenyum. Karena jika Anda hitung, berkah Tuhan pasti lebih banyak
daripada masalah yang datang kepada Anda.

Tersenyumlah, karena kemana pun Anda pergi, atau apapun bahasa yang diucapkan orang, setiap orang di
semua budaya dan negara ini mengerti dan merespon untuk sebuah bahasa universal: senyum... :-)

Senyum menciptakan koneksi dengan orang yang asing sekali pun, yang tidak berbicara dalam bahasa kita.
Senyum juga menular. Begitu Anda tersenyum pada orang lain, ia akan tersenyum balik kepada Anda.

Tersenyumlah, karena senyum Anda akan merangsang munculnya hormon-hormon seratonin, dopamine dan
hormon-hormon lainnya yang memberikan rasa senang dan bahagia kepada Anda.

Senyum Anda juga dapat memperkebal sistem imun tubuh, mengurangi stress, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan citra positif Anda.

Tersenyumlah, senyum manis Anda yang akan dikenang orang lain dan menghibur orang-orang yang Anda
kasihi.

Tersenyumlah, karena senyum itu pun mudah dan gratis :-)

Sahabat sejati

"Sahabat-sahabat sejati merupakan perlindungan yang pasti" (Aristoteles Dear)


Di lingkungan pekerjaan, tak jarang terjadi persaingan. Hubungan atasan-bawahan yang kurang harmonis.
Padahal sesungguhnya mengembangkan persahabatan di dalam lingkup pekerjaan adalah kerangka kerja
menuju sukses.

Presiden Abraham Lincoln pernah mengatakan, jika Anda ingin membuat seseorang bersedia membantu Anda, ia harus diyakinkan bahwa Anda adalah sahabat yang tulus.

Hubungan yang baik membuat Anda mempengaruhi seseorang. Persahabatan merupakan hubungan positif yang perlu Anda kembangkan dalam pekerjaan.

Kesuksesan jangka panjang tidak dapat dicapai tanpa adanya keterampilan menjalin hubungan baik dengan banyak orang. Tanpa hubungan baik, sebagian besar pencapaian jadi mustahil dan apa pun yang kita capai jadi terasa hampa.

Cara menjalin persahabatan sebenarnya mudah saja, carilah nilai-nilai kebaikan pada diri seseorang.

Saat datang masalah, sahabat menjadi pelindung.
Jika Anda menghadapi hari yang buruk, tentu sahabat yang membuat Anda merasa lebih baik.
Ketika Anda jatuh, sahabat juga yang membantu Anda bangkit kembali.

Seperti yang dikatakan penasihat rohani Ratu Victoria, Charles Kingsley,
"Hal yang paling membahagiakan bagi setiap lelaki atau perempuan adalah memiliki seorang sahabat. Seorang pribadi yang dapat kita percaya sepenuhnya, yang mengetahui apa yang terbaik dan terburuk bagi kita, dan tetap mengasihi kita walaupun kita punya banyak kesalahan."

Sabar untuk sukses

"Seseorang yang ahli dalam kesabaran adalah ahli dalam segala hal" (George Savile)


Sebuah pepatah mengatakan Roma tidak dibangun dalam sehari.
Demikian juga kesuksesan tidak dibangun secara instan. Apalagi jika itu adalah sebuah kesuksesan jangka panjang.

Untuk mencapai sebuah tujuan diperlukan kesabaran. Jika Anda ingin sampai ke kantor atau rumah dengan
selamat, tentu Anda harus sabar menghadapi kemacetan dan pengemudi lain yang ugal-ugalan atau melanggar lalu lintas.

Demikian juga untuk menggapai kesuksesan. Kesabaran adalah kunci dan fondasi untuk membangun kesuksesan.

Jika dicemooh orang, mendapatkan penolakan, menghadapi banyak rintangan atau belum memperoleh hasil signifikan dari kerja keras Anda selama ini, bersabarlah.

Sebelum menjadi orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, Bill Gates selama bertahun-tahun menerima
pendapatan dari software ciptaannya hanya $2 per hari. Nilai yang lebih rendah dari gaji seorang pegawai
rendahan sekalipun di Amerika. Tapi Bill Gates tetap sabar dan yakin dalam menjalankan bisnisnya.

Demikian juga J.K Rowling, penulis laris buku Harry Potter yang sangat mendunia. Sebelum sebuah penerbit
kecil di Inggris, Bloomsbury menerbitkan novel Harry Potter, J.K Rowling menghadapi 12 kali penolakan
terhadap manuskripnya. Seandainya J.K Rowling menyerah dan tidak sabar dalam menghadapi 12 penolakan tersebut, kita tidak pernah membaca hasil karyanya yang menakjubkan itu dan ia pun tidak sesukses seperti sekarang ini.

Jika Anda merasa sudah cukup bersabar. Tambahkan lagi dosis sabar Anda. Perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan adalah pada kesabaran dan ketekunan.

Sunday, May 5, 2013

Penolakan bukan akhir segalanya

"Sebuah penolakan adalah tidak lebih dari sebuah langkah yang diperlukan dalam meraih sukses" ( Bo Bennet )


Jika Anda sedang menghadapi penolakan:
 lamaran pekerjaan yang ditolak,
cinta yang ditolak,
ide yang ditolak,

bacalah kisah singkat orang-orang di bawah ini.
Orang-orang ini membuktikan, penolakan hanyalah bagian dari sebuah perjalanan kesuksesan:

Ide mesin fotokopi Xerox pernah ditolak oleh 20 perusahaan. Baru setelah 7 tahun penolakan itu, mesin
fotokopi ini bisa diterima.

Alexander Graham Bell disuruh seorang bankir untuk menyingkirkan mainan itu'. Sang bankir menolak
membeli 'mainan itu' dengan alasan tidak membutuhkannya. 'Mainan itu' adalah telepon.

Sebanyak 33 penerbit telah menolak manuskrip Chicken Soup For The Soul. Para editornya percaya, kisah nyata pendek yang disusun oleh Jack Canfield dan Mark Victor Hansen ini tidak menjual. Kini, buku tersebut telah terjual lebih dari 100 juta kopi di seluruh dunia dan diterbitkan dalam 54 bahasa.

Sebuah organisasi yang terdiri dari para ahli mengatakan usaha Thomas Alfa Edison dalam menciptakan lampu listrik sebagai praktik ilmu pengetahuan yang sia-sia dan tak ada gunanya mendapatkan perhatian.

Ide cerita Star Wars karya George Lucas pernah ditolak oleh studio-studio film ternama Hollywood dan setiap jaringan televisi Amerika Serikat. Tetapi kini film tersebut tercatat sebagai salah satu film terlaris sepanjang masa dengan perolehan total sebesar $4.45 miliar. Belum lagi penghasilan dari penjualan merchandise-nya.

Jadii.......
teguhkan hati,
penolakan bukanlah akhir segalanya.
Teruslah melangkah dan berjuang dengan keyakinan.

Menunda kesenangan

"Ubah hidup Anda hari ini. Jangan bertaruh pada masa depan, lakukan sekarang, jangan tunda lagi" ( Simone de Beauvoir )

Seseorang akan sulit berhasil jika ia suka menunda-nunda pekerjaan. Tapi saya yakin Anda bukanlah orang yang demikian.

Laksamana Laut Amerika, Willian Halsey mengatakan,
"Segala masalah akan menjadi lebih kecil jika Anda tidak menghindarinya, tetapi menghadapinya."

Penundaan merupakan pupuk yang menghambat pertumbuhan. Jika Anda terlalu lama membuat keputusan untuk sebuah peluang yang tiba-tiba datang, peluang itu akan hilang. Lihatlah hasil akhir dari sebuah pekerjaan, agar Anda terpacu untuk tidak menundanya.

Jangan habiskan waktu Anda mengerjakan tugas-tugas yang tidak penting atau tidak perlu. Jika tidak penting, jangan sekedar menundanya, hapuskan saja tugas itu.

John C. Maxwell menyarankan Anda untuk memilah lagi pekerjaan yang perlu diprioritaskan.
Telaahlah apakah tugas tersebut memberi manfaat finansial?
Apakah hal itu akan membuka jalan untuk sesuatu hal lain yang lebih baik?
 Apakah hal itu bisa memberikan Anda pengembangan atau pencapaian yang lebih besar?
Atau apakah penyelesaian tugas itu bisa melegakan Anda secara emosional?

Jika Anda mendapatkan semua alasan positifnya, Anda telah berada di jalur yang benar.
Mulailah bergerak maju dan bertindaklah secara cepat dan efektif.

Mendisiplinkan diri

"Betapa pun berbakatnya seorang pemimpin, ia tidak akan mencapai potensi maksimalnya jika tidak disiplin" (John C. Maxwell)

Jalan menuju puncak tidaklah mudah. Tidak banyak orang yang berhasil mencapai posisi terbaik dalam sebuah pekerjaan. Bahkan yang dianggap
terbaik malah jauh lebih sedikit.

Tak seorang pun bisa meraih prestasi dan mempertahankannya tanpa disiplin. Disiplin menempatkan seorang ke tingkat tertinggi dan membuat prestasinya bertahan lama.

Untuk mengembangkan gaya hidup disiplin, salah satu caranya adalah hilangkan kecenderungan membuat
alasan. Jika Anda selalu punya banyak alasan mengapa Anda tidak bisa disiplin, sadarilah bahwa itu hanyalah suatu pembenaran diri.

Jika sekarang Anda kurang berdisiplin, mungkin selama ini Anda terbiasa menikmati makanan pencuci mulut sebelum memakan nasinya, menikmati imbalan sebelum pekerjaannya selesai.

Fokuslah pada hasil akhir. Setiap kali Anda berkonsentrasi pada kesulitan pekerjaan, bukan pada hasil, Anda akan cenderung putus asa. Jika berkutat pada hal itu terlalu lama, Anda akan menumbuhkan sifat
mengasihani diri sendiri, bukan kebiasaan disiplin.

Pikirkan keuntungan dari melakukan pekerjaan itu, dan kerjakan saja. Jika Anda tahu Anda berbakat, dan
Anda telah berusaha keras, namun hanya memperoleh sedikit hasil nyata, Anda mungkin kurang disiplin.

Perhatikan jadwal Anda minggu lalu, adakah yang meleset dari target-target Anda? Jika Anda menunda-nunda dan berniat melakukannya nanti, Anda mungkin perlu membenahi disiplin Anda.

Kendalikan Emosi Kendalikan Sukses

"Emosi Anda adalah budak dari pikiran Anda dan Anda adalah budak dari emosi Anda" (Elizabeth Gilbert)

Manusia hanya punya dua pilihan ketika bicara emosi. Mengendalikan emosi atau justru sebaliknya dikendalikan olehnya.

Emosi dapat berdampak pada karir Anda. Seperti yang dialami pegolf legendaris Bobby Jones. Jones adalah
pegolf dengan kemampuan yang luar biasa. Ia mulai bermain golf di usia 5 tahun di tahun 1907. Sebelum berusia 12 tahun, ia telah berhasil memperoleh angka di bawah par, sebuah keberhasilan yang tidak dapat dicapai oleh sebagian besar pemain golf sepanjang umur hidupnya bermain golf.

Pada usia 14 tahun, ia mendapat kualifikasi untuk mengikuti kejuaraan golf amatir Amerika Serikat. Ternyata
Jones tidak berhasil menang dalam acara itu, karena ia sering kehilangan kendali emosinya dan tidak mampu bermain baik. Sampai-sampai ia dijuluki club thrower atau orang yang suka melempar tongkat golf.

Seorang pegolf lebih senior yang dipanggil Grandpa Bart memberinya nasihat.
"Kau takkan pernah menang kalau kau tidak dapat mengendalikan emosimu." 
Jones menerima nasihat ini dan mulai belajar mendisiplinkan emosinya.

Pada usia 21 tahun, Jones mulai berkembang dan selanjutnya menjadi pemain golf terbesar dalam sejarah.
Ia pensiun dari golf pada usia 28 tahun setelah memenangi Grand Slam golf. Grandpa Bart mengomentarinya,

"Bobby berusia 14 tahun ketika ia menguasai permainan golf, tetapi baru pada usia 21 tahun ia mampu menguasai diri sendiri."

Jangan biarkan karir Anda yang tengah menanjak rusak hanya gara-gara emosi.

Kebebasan

Kebebasan adalah hak manusia untuk mencapai kebahagiaan individu tanpa merusak kebebasan individu lain.

Kebebasan merupakan tempat bergantungnya ketinggian harga diri manusia. Setiap kebebasan hakikatnya adalah aturan yang menjadi pilihan.

Akal dan kecerdasan tidak ada artinya tanpa kebebasan.

Kebebasan juga dapat berarti kehendak bebas manusia yang dengannya kita dapat memutuskan suatu hal dari banyak pilihan-pilihan dan peristiwa yang terjadi dalam hidup kita.

Kita memiliki kebebasan, untuk mencintai atau membenci...
Marah atau memaafkan...
Terpuruk atau bangkit...
Bahagia atau sebaliknya...

Kita bebas memilih atau mengontrol respon dari setiap kejadian yang datang dalam kehidupan kita. Itulah kebebasan.

TAPI...
walaupun kita memiliki KEBEBASAN dalam memilh respon untuk setiap kejadian, disarankan tetap fokus memilih pada KEBEBASAN yang bersifat POSITIF.

Rangkullah kehidupan.
Rengkuhlah cinta baru.
Penuhilah tawa, keriangan di setiap hari
Bukalah hati untuk kemungkinan-kemungkinan yang baik:
rezeki, pekerjaan, orang-orang, lingkungan baru
yang membahagiakan.

Anda BEBAS untuk menjalani itu semua! Dan menjadi bahagia.

Mulai sekarang, diharap pikiran dan hati kita semua TERBEBASKAN dari apapun yang sempat mengungkung selama ini. Apapun hal yang membuat hidup tidak bahagia.

Tuhan tidak pernah mengutuk kita, namun kitalah yang sering mengutuk kehidupan dan diri kita sendiri.

Kita memiliki berbagai macam kebebasan,
Pilihlah kebebasan-kebebasan yang baik.
Buatlah hal-hal baik, terbaik yang bisa kita lakukan setiap harinya.

Selalu pilih respon terbaik, pikiran & emosi baik, pada setiap kejadian. Jalanilah setiap kebebasan dan kehidupan baru dengan energi positif, hingga menjadikan hidup ini pernuh warna... :-)

Karakter & Kepemimpinan

"Kebanyakan orang mengatakan intelektualitaslah yang membuat seorang ilmuwan hebat. Mereka salah, yang membuatnya hebat adalah karakter" (Albert Einstein)

Jenderal H. Norman Schwarzkopf pernah mengatakan,
"Kepemimpinan adalah kombinasi yang sangat kuat dari strategi dan karakter. Namun jika harus memilih salah satunya, pilihlah karakter."

Karakter dan kredibilitas selalu berjalan bersama. Kepemimpinan tanpa kredibilitas cepat atau lambat akan hancur.

Lihat saja kepemimpinan yang diguncang oleh skandal korupsi, sex atau hak asasi manusia, seperti yang terjadi pada mantan presiden Amerika, Richard Nixon, Bill Clinton atau para
petinggi perusahaan Enron yang memanipulasi data keuangannya.

Karakter membuat kita dipercaya dan rasa percaya membuat kita bisa memimpin. Seorang pemimpin tidak pernah membuat komitmen kecuali ia melaksanakannya dan ia benar-benar melakukan segalanya untuk menunjukan integritas, sekalipun hal itu tidak nyaman baginya.

Seorang pemimpin berkarakter kuat akan dipercayai banyak orang. Mereka mempercayai kemampuan pemimpin tersebut untuk mengeluarkan kemampuan mereka yang tertahan.

Jika seorang pemimpin tidak memiliki karakter yang kuat, ia tidak mendapatkan respek dari pengikutnya. Respek diperlukan bagi sebuah kepemimpinan yang bertahan lama. Seorang pemimpin memperoleh respek dengan mengambil keputusan yang berani dan mengakui kesalahannya. Ia juga lebih mendahulukan kepentingan terbaik pengikut dan organisasi dibandingkan kepentingan pribadinya.

Kepercayaan adalah dasar kepemimpinan. Rusak kepercayaan, berakhir pulalah sebuah kepemimpinan.